Nama File:
Klas_PrakSensorTranduser_1 (nama,nama,………..)
PRAKTIKUM 1: SENSOR POSISI MENGGUNAKAN POTENSIOMETER
I. TUJUAN
PRAKTIKUM
ü
Memahami konsep tentang sensor
posisi menggunakan potensiometer.
ü
Memahami kakarakteristik
sensor posisi menggunakan potensiometer.
ü
mengukur perubahan posisi
menggunakan alat potensiometer sebagai sensor posisi.
ü
Menerapkan sensor dalam
rangkaian jembatan
II. DASAR TEORI
Potensiometer merupakan salah satu dari sensor mekanis. Sensor
mekanis merupakan sensor yang mendeteksi perubahan gerak, seperti perpindahan
atau pergeseran. Perubahan posisi dapat diukur dari perubahan resistansi yang
dimiliki potensiometer. Posisi bisa
dalam bentuk posisi angular atau posisi linier (jarak). Jika potensiometer
digunakan sebagai sensor posisi, akan memliki kelebihan antara lain: 1)
mempunyai bentuk yang kompak dan sederhana sehingga mudah ditempatkan dalam
posisi yang kita inginkan, 2) terjadinya perubahan perbandingan resistansi dan
sangat mudah dikonversi ke tegangan, 3) linieritasnya yang baik, dan 4)
harganya murah serta tersedia banyak dipasaran. Banyak pilihan ditinjau dari bentuk, ukuran
mekanik dan elektrik. Potensiometer yang
tersedia di pasaran terdiri dari beberapa jenis, yaitu: potensiometer karbon,
potensiometer wire wound dan potensiometer metal film. Dari Segi
Elektrik, penggunaan potensiometer sebagai sensor posisi cukup praktis karena
hanya membutuhkan satu tegangan eksitasi dan biasanya tidak membutuhkan
pengolahan sinyal yang rumit.
Kelemahan
penggunaan potensiometer terutama adalah: 1) cepat aus akibat gesekan, 2) sering
timbul noise terutama saat pergantian posisi dan 3) sering terjadi lepas kontak,
mudah terserang korosi, dan perlu banyak perawatan terhadap pengotor debu dan
oksidasi.
Potensiometer
adalah sebuah resistor yang nilai tahanannya dapat dirubah atau diatur.
Potensiometer memiliki 3 terminal, 2 terminal terhubung ke kedua ujung elemen
resistif, dan terminal ketiga terhubung ke kontak geser yang disebut wiper. Keluarannya diperoleh dari posisi
wiper. Pada gambar 1 ditunjukkan
bentuk fisik potensiometer rotary, sedangkan pada gambar 2 dan 4, ditunjukkan
potensiometer gerak linier yang digunakan sebagai sensor posisi. Pada gambar 3
ditunjukkan rangkaian ekivalen potensio linier
Gambar 1. Potensiometer Jenis Rotary
Gambar 2. Potensiometer
Jenis Geser
Gambar
3. Bentuk Fisik dan Rangkaian Ekivalen Sebuah Potensiometer
Gambar
4. Aplikasi Potensiometer Sebagai Sensor Posisi
III. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Alat dan Bahan
- Sensor posisi potensiometer
- Multimeter
- Protoboard
- kabel
- Sumber catu tegangan
|
2.
Percobaan 1
Cara Kerja:
a) Gunakan modul
sensor posisi potensiometer
b) Ukur dan catat
tahanan total antara titik A sampai C (Ra + Rb) pada Gambar 3 dan 4.
c) Atur posisi pada
nol, ukur besar R1 dan R2 dan isikan pada tabel 1 kolom percobaan 1a, nomor baris
1
d) Ulangi point c) untuk melengkapi tabel percobaan 1a
(tidak diperkenankan melakukan percobaan 1b sampai pengambilan data percobaan 1a
telah selesai).
e) Ulangi poin c sampai dengan d untuk percobaan 1b
Tabel 1. Data Hasil Pengukuran
Percobaan 1
NO
|
Posisi (α)
(diatur)
|
Α x Rtotal
(dihitung,
Ω)
|
Ra dan Rb
(percobaan 1a)
|
Ra dan Rb
(percobaan 1b)
|
||
1
|
0
|
|||||
2
|
1/4
|
|||||
3
|
1/2
|
|||||
4
|
3/4
|
|||||
5
|
1
|
Gambar 5. Rangkaian Peubah Perubahan
Resistansi Menjadi Tegangan/Arus
3. Percobaan 2
Cara Kerja:
a)
Rakit rangkaian seperti pada gambar 5a (tanpa memasang voltmeter)!
b)
Hidupkan catu daya 12 volt
c)
Atur potensiometer pada posisi 0
d)
Ukur dan catat tegangan antara titik A dan B dan isikan pada tabel 2
(percobaan 2a).
e)
Ulangi poin c dan d untuk posisi ¼, ½, ¾, dan 1.
f)
Ulangi untuk mengisi tabel 2 kolom percobaan 2b.
Tabel 2. Data Hasil Pengukuran
Percobaan 2
NO
|
Posisi (α)
(diatur)
|
Vab
(dihitung,
Ω)
|
Vab
(percobaan 2a)
|
Vab
(percobaan 2b)
|
||
1
|
0
|
|||||
2
|
1/4
|
|||||
3
|
1/2
|
|||||
4
|
3/4
|
|||||
5
|
1
|
4.
Percobaan 3
Cara Kerja:
a)
Ulangi percobaan 2 tapi telah
menggantikan voltmeter dengan amperemeter seperti ditunjukkan pada gambar 5b.
b)
Isikan data hasil pengukuran pada tabel 3
Tabel 3. Data Hasil Pengukuran
Percobaan 3
NO
|
Posisi (α)
(diatur)
|
Iab
(dihitung,
Ω)
|
Iab
(percobaan 2a)
|
Iab
(percobaan 2b)
|
||
1
|
0
|
|||||
2
|
1/4
|
|||||
3
|
1/2
|
|||||
4
|
3/4
|
|||||
5
|
1
|
IV.
PEMBAHASAN
1.
Gambarkan kurva hasil pengukuran (percobaan 1, percobaan 2 dan percobaan 3).
2.
Hitung nilai akurasi dan ke-presisi-annya dari data hasil pengukuran
dibanding dengan hasil hitungan
V.
KESIMPULAN
1.
Error yang terjadi pada percobaan 1, 2 dan 3?
2.
Besar Akurasi pada percobaan 1, 2 dan 3 ?
3.
Besar Presisi pada percobaan 1, 2 dan 3?
4.
Lain-lain
VI. DAFTAR PUSTAKA
- Silahkan diisi ??????
- ??????
- ??????
- ??????
- ??????
No comments:
Post a Comment